Tatacara Pembenihan Ikan Lele Secara Alami Dan Buatan

 


Pembenihan Secara Alami

Proses pemijahan

Berikut ini teknik pemijahan lele yang bisa anda jadikan panduan:
  • setelah bak anda isi air sekitar 40 cm dan terpasang kakaban yang menutup sekitar 80%, maka selanjutnya adalah melepaskan indukan yang telah anda pilih ke dalam bak dengan perbandingan 1 indukan betina dan 2 indukan jantan.
  • pemijahan secara alami ini biasanya terjadi dini hari, dari jami 12.00 sampai subuh 05.00.
  • jika proses pemijahan ini berhasil, maka keesokan harinya anda akan melihat telur hasil pemijahan ikan lele menempel pada permukaan kakaban

Proses penetasan telur lele







setelah proses pemijahan berhasil, maka step selanjutnya adalah proses penetasan, jangan sampai telur-telur yang sudah menempel di kakaban anda biarkan saja, anda harus siapkan bak khusus.

siapkan bak penampungan untuk telur. bersihkan, dan isi air kira-kira 40 cm kemudian pindahkan kakaban ke dalam bak penetasan.

minimal 24 jam kemudian biasanya telur akan menetas, atau paling lamanya 35 jam. sementara ada juga telur yang berwarna kuning susu tidak akan menetas karena tidak terbuahi, untuk telur yang terlihat kuning transparan masih mempunyai peluang untuk menetas kira-kira 34 – 48 jam

Memelihara larva ikan lele

step yang tidak kalah pentingnya lagi adalah proses perawatan lara lele. larva lele yang baru saja menetas ini masih sangat lemah. meski demikian, larva lele ini tidak usah anda beri makan selama 7 hari pertama, karena masih mendaptkan asupan makan dari kuning telur yang ada disekitarnya. kuning telur tersebut akan habis kurang lebih selama 7 harian.

nah, setelah 7 hari, barulah larva-larva ini harus diberi makan, anda bisa memberi makan berupa kuning telur yang telah diblender. berikan pakan tambahan tersebut di waktu pagi dan sore hari dengan takaran 1 kuning telur untuk tiap 5000 ekor benih lele. lebih baik lagi sebenarnya jika anda bias memberikan pakan berupa cacing sutera.

Memanen benih ikan lele

terakhir, anda dapat memanen benih ikan lele pada umur 17 – 21 hari dengan panjang sekitar 2.5 cm. pada umur ini biasanya benih-benih lele ini sudah siap untuk dipindahkan ke kolam pembesaran.


Pembenihan Secara Buatan

Teknik pemijahan ikan lele buatan

memasuki era modern dengan canggihnya teknologi diikuti juga dengan kemajuan di dunia perikanan dan pertanian yang ada di negara kita, maka tidak heran jika banyak ahli yang melakukan eksperimen tentang pemijahan ikan lele secara buatan.

pemijahan buatan ini dilakukan dengan cara menyuntikkan hormon pada indukan betina lele agar memasuki waktu gonad (kematangan) dengan cepat dan bertujuan untuk memaksa induk bertelur. teknik pemijahan ikan lele secara buatan ini terbukti lebih maksimal mengenai jumlah benih yang akan dihasilkan karena hormon yang disuntikkan pada lele betina akan menghasilkan jumlah telur semakin banyak

1. Lewat Zat Ovaprim







jenis teknik pemijahan buatan yang paling sering digunakan di lingkungan masyarakat saat ini adalah dengan cara memberikan hormon pada induk jantan maupun betina dengan cara

disuntikkan pada punggung kanan dan kiri. zat yang akan digunakan untuk merangsang hormon pada indukan ikan lele adalah zat ovaprim.

zat tersebut tentunya akan membuat kedua indukan semakin matang dan siap untuk memulai proses pemijahan. ovaprim merupakan zat yang paling sering digunakan karena bahan yang terkandung dalam zat ini terbukti tidak membahayakan untuk keselamatan ikan lele yang akan dipijahkan.

kemudian setelah kedua indukan tersebut melewati proses penyuntikan, kedua indukan tersebut akan diletakkan dalam kolam yang sama dengan kondisi air mengalir yang selalu jernih dan disitulah lele akan melakukan pemijahan secara alami. pembuahan yang akan terjadi dari lele tersebut sama seperti pemijahan secara alami yakni dilakukan di luar tubuhnya.

2. Suntik Hipofisa






selain itu, pemijahan buatan juga bisa dilakukan dengan cara menyuntikkan hipofisa. cara ini memang tidak semudah seperti dengan cara menyuntikkan hormon untuk mematangkan sang indek.

mengapa begitu? karena pemijahan dengan menyuntikkan hipofisa akan memerlukan objek berupa ikan lain untuk diambil kelenjar hipofisanya. objeknya pun juga harus memiliki ukuran, bobot dan umur yang sama. rumit, bukan?

penyuntikan hipofisa sendiri memiliki tujuan yang sama seperti suntik hormon yakni untuk perangsang. ya, merangsang agar sel telur pada induk lele tumbuh lebih cepat dan siap untuk melakukan pemijahan.

tidak hanya itu saja, penyuntikan hipofisa juga harus dilakukan dengan hati-hati dan teliti. artinya, jumlah yang akan disuntikkan harus disesuaikan dengan ikan lele yang akan disuntik terlebih dahulu.

3. In Vitro

satu lagi cara pemijahan buatan yang bisa dilakukan, yakni in vitro. cara ini dilakukan ketika induk lele sedang memasuki masa gonad (kematangan) dan kemudian sang induk akan diambil sel telurnya dengan melakukan pengeluaran secara manual.

namun resiko kematian induk betina pada cara ini sangat besar. selanjutnya, kantung sperma indukan jantan juga akan diambil dan mengakibatkan indukan jantan tersebut mati. kemudian antara sel telur lele betina dan sperma lele jantan akan dicampurkan dalam wadah tertentu untuk pembuahan.

pembuahan ini bertujuan untuk memaksimalkan bakal benih yang akan dihasilkan dari proses pemijahan dengan cara in vitro.

selain teknik pemijahan, ada satu hal penting yang harus di perhatikan sebelum melakukan pemijahan pada ikan lele, yakni pemilihan indukan untuk pemijahan. pemilihan indukan yang berkualitas akan menghasilkan benih yang maksimal dan memiliki kualitas yang terbaik pula.

tidak hanya pemilihan indukan saja, beberapa hal juga harus dilakukan untuk memaksimalkan proses pemijahan pada ikan lele. perawatan indukan harus dilakukan dan diperhatikan agar indukan tetap sehat dan menghasilkan bibit unggul.

persiapan kolam juga harus di lakukan dengan benar agar ketika proses pemijahan berlangsung indukan akan merasa nyaman. perawatan benih-benih ikan lele setelah menetas dilakukan dalam kolam khusus kurang lebih selama 2 minggu dan setelah itu bisa di pindah ke kolam pembesaran.

untuk melakukan pemijahan in vitro ini, anda harus menyiapkan beberapa alat dan bahan seperti mangkuk plastik atau kaca, bulu ayam, kertas tisu, pisau, gunting, pinset, suntikan, dan sodium klorida 0,9% (cairan infus).

untuk menampung telur yang akan ditetaskan anda bisa menggunakan terpal plastik, akuarium atau fiberglass. anda harus benar-benar memperhatikan kondisi dan kualitas air. jika semua alat, bahan dan perlengkapan sudah siap maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan dengan metode in vitro, berikut ini langkah-langkahnya:

  • pertama siapkan induk betina, suntik dengan kelenjar hipofisa ataupun hormon perangsang.
  • selanjutya siapkan sperma ikan lele jantan dengan cara membedah perut secara membujur.
  • kemudian anda ambil kantong sperma yang berbentuk pipih memanjang berwarna putih. lalu anda keluarkan sperma dengan cara memotong kantong dengan gunting, tampung dalam mangkuk.
  • setelah 8-10 jajam induk betina disuntik, lalu keluarkan sel telur dengan cara mengurut perut induk lele ke arah kelaminnya.
  • tampung sel telur yang keluar dengan mangkuk.
  • langkah selanjutnya adalah mencampurkan sel telur dengan sperma dalam mangkuk sedikit demi sedikit.
  • gunakan bulu ayam untuk mengaduk, sembari anda mengencerkan dengan campuran dengan air bersih lalu aduk perlahan sampai merata.
  • berikutnya, silahkan anda masukkan campuran sel telur dan sperma kedalam kolam penetasan. tebarkan dengan bulu ayam.
  • langkah terakhir adalah pengayaan oksigen pada kolam penetasan dengan aerotor. aerotor jangan terlalu kencang sehingga menggoncang telur, tetapi juga jangan terlalu kecil.
  • selanjutnya jaga kondisi kolam penetasan seperti metode di atas hingga larva menetas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi LELE